PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MRT DAN LRT MENGHADIRKAN EKONOMI BERKEADILAN BAGI DKI JAKARTA



Permasalahan transportasi yang terjadi di kawasan Ibukota DKI Jakarta selalu terjadi hampir di seluruh kota-kota besar di seluruh dunia dan bahkan sudah dalam keadaan yang sangat kritis. Penyebabnya adalah seperti mulai terbatasnya sarana dan prasarana transportasi, urbanisasi yang cepat, tingkat kedisiplinan lalu lintas yang rendah, semakin jauh pergerakan manusia setiap harinya, dan sistem perencanaan transportasi yang kurang baik. Semua penyebab-penyebab tersebut menimbulkan akibat yaitu kemacetan lalu lintas. 
 Program pengendalian dampak transportasi telah banyak direncanakan saat ini seperti menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan kriteria kualitatif dan kuantitatif. Kriteria kualitatif yang diajukan adalah ketersediaan teknologi, kemampuan beradaptasi dan tantangan untuk mengaplikasikannya. Sedangkan kriteria kuantitatifnya adalah efisiensi energi dan kelayakan biaya. Saat ini perkembangan teknologi transportasi sangat berkembang pesat. Oleh sebab itu solusi transportasi alternatif dengan teknologi mutakhir yang belakangan ini sudah sering terdengar di kalangan masyarakat adalah pembangunan infrastruktur MRT dan LRT di DKI Jakarta. MRT singkatan dari Mass Rapid Transit yang berarti angkutan yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat. Sedangkan LRT merupakan singkatan dari Light Rapid Transit berperan sebagai kereta api penumpang yang beroperasi di kawasan perkotaan dengan konstruksinya yang ringan. LRT memiliki kapasitas mengangkut penumpang lebih kecil bila dibandingkan MRT. Pembangunan MRT dan LRT memberikan dampak positif seperti mengurangi kemacetan, mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas di jalan raya, mengurangi polusi udara akibat gas emisi dari kendaraan bermotor pribadi, dan dapat menghadirkan ekonomi berkeadilan di kawasan pembangunan infrastruktur tersebut. Menurut sumber yang didapat dari TEMP.COM, Jakarta. PT Wijaya Karya (WIKA) menangani beberapa proyek infrastruktur di Jakarta. Salah satunya adalah pembangunan jalur MRT dan LRT. Ditargetkan proyek pembangunan infrastruktur tersebut dapat selesai pada tahun 2019 dan ditargetkan dapat mengangkut 200.000 penumpang per hari.
Pembangunan infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Ini mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi dan energi. Oleh karena itu, pembangunan MRT dan LRT ini diharapkan menjadi fondasi awal dari pembangunan ekonomi di DKI Jakarta dan pembangunan tersebut akan memberikan dampak positif apabila dari pihak masyarakat dan pemerintah DKI Jakarta turut berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan infrastruktur seperti tidak menggunakan kendaraan pribadi lagi untuk berpergian melainkan menggunakan angkutan umum massal seperti MRT dan LRT dalam melakukan kegiatan bepergian dan para instansi pemerintah harus berani memperketat aturan untuk menggunakan kendaraan pribadi sehingga pembangunan proyek infrastruktur MRT dan LRT dapat memberikan dampak positif secara langsung bagi kehidupan bermasyarakat di DKI Jakarta.

Komentar

Postingan Populer