Tahapan Pekerjaan Pondasi Rumah Sederhana
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Gambar 1.1. Civil Construction
Ketika kita sedang berada di suatu wilayah yang kita kunjungi , sering
kali kita melihat bangunan-bangunan yang menakjubkan seperti Gedung Pencakar
Langit (Skyscrapers), Jalan Tol di Atas Laut, Jembatan dan lain sebagainya. Setiap
bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, menara, DAM/tanggul dan sebagainya harus mempunyai
pondasi yang dapat mendukungnya.
Istilah pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk mendefenisikan suatu konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai
penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan di atasnya (upper
structure) ke lapisan tanah yang cukup
kuat daya dukungnya. Untuk itu, pondasi bangunan harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap
berat sendiri, beban–beban yang bekerja, gaya–gaya luar seperti
tekanan angin, gempa bumi dan lain–lain.
Kegiatan mengukur tanah sebelum membangun rumah merupakan suatu hal cukup
penting sebelum menentukan desain bangunan. Biarpun terlihat sederhana jika
terjadi sedikit saja kesalahan dalam membuat data ukuran tanah bisa membuat
repot kita dalam kelanjutan bangun rumah kita, misalnya ukuran gambar yang
tidak sesuai ketika dijadikan acuan pelaksanaan pembangunan karena ternyata
tanah yang ada tidak selebar pada gambar sehingga harus didesain ulang, hal ini
tentu menimbulkan pekerjaan tambahan yang diikuti dengan bertambahnya waktu
pelaksanaan dan biaya yang dibutuhkan.
Bowplank adalah pembatas yang digunakan untuk menetukan wilayah kerja
dalam satuan pembangunan rumah atau bangunan. Bowplank digunakan untuk
memastikan peletakan ukuran-ukuran rumah atau bangunan yang hendak
didirikan.Ini dikarenakan posisi pondasi harus sejajar dan tepat sesuai dengan
denah rencana.Bowplank dibangun dengan tiang pancang dan ditempeli dengan papan
kayu. Papan kayu ini digunakan untuk membuat garis bantu menggunakan benang
yang ditancapkan pada papan kayu tersebut.
Pekerjaan galian tanah merupakan pembuatan lubang galian untuk pondasi.
Pekerjaan ini disesuaikan dengan jenis pondasi yang akan dibuat, kalau misalkan
pondasi dibuat dari pasangan batu kali maka penggalian tanah dilakukan
sepanjang denah bangunan. Bila akan dibuat pondasi tapak atau pondasi sumuran
maka penggaliannya hanya di sudut-sudut bangunan atau pada tumpuan yang
merupakan tempat pemasangan kolom, dan bila akan dibuat pondasi pancang
maka pekerjaan penggalian tanah tidak dilakukan karena pondasinya langsung dipancang
ke tanah atau dibor ke tanah.
Sebelum pekerjaan pondasi perlu dilakukan penaburan pasir urug ke tanah
(di sepanjang penggalian). Pekerjaan ini dilakukan karena untuk menghindari
tercampurnya adukan dan tanah liat. Selanjutnya pasangan batu kosong, adalah suatu
konstruksi yang disusun dengan bahan material yang berupa batu kosong yang
berfungsi untuk melindungi bahaya gerusan.Salah satu fungsi batu kosong adalah
menyerap beban dan menyebarkan kebawah (tanah) fungsi batu kosong tersebut
dapat juga berperan sebagai rol sehingga kekakuan akibat reaksi gempa dapat
dihindari.
Pondasi batu kali adalah jenis pondasi yang strukturnya terbuat dari
pasangan batu kali yang disusun sedemikian rupa sehingga kokoh bahkan mampu
untuk mendukung beban dinding batu bata rumah diatasnya. Pekerjaan urugan tanah
atau pemerataan tanah dilakukan setelah pekerjaan pondasi sudah selesai
dilakukan. Pekerjaan ini merupakan pengurugan kembali tanah galian pondasi
sehingga tanah bekas galian pondasi tidak tampak lagi.
1.2.Rumusan Masalah
Dalam pembahasan ini masalah yang akan dibahas adalah :
1. Pengertian,
fungsi, penggunaan, dan gambar tentang.
2. Pengukuran
Tanah. Bowplank.
3. Pekerjaan
Galian Tanah.
4. Pekerjaan
Urugan Pasir.
5. Pasangan
Batu Kosong.
6. Pembuatan
Profil dan Pasangan Batu Kali.
7. Pekerjaan
Urugan Tanah dan Perataan Tanah
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1.
Pengukuran Tanah (Land Surveying)
Gambar 2.1. Pengukuran Tanah
Kegiatan mengukur tanah sebelum membangun rumah merupakan suatu hal cukup
penting sebelum menentukan desain bangunan. Biarpun terlihat sederhana jika
terjadi sedikit saja kesala han dalam membuat data ukuran tanah bisa membuat
repot kita dalam kelanjutan bangun rumah kita, misalnya ukuran gambar yang
tidak sesuai ketika dijadikan acuan pelaksanaan pembangunan karena ternyata
tanah yang ada tidak selebar pada gambar sehingga harus didesain ulang, hal ini
tentu menimbulkan pekerjaan tambahan yang diikuti dengan bertambahnya waktu
pelaksanaan dan biaya yang dibutuhkan. Nah pada postingan ini klikrumahanda
ingin memberikan sedikit tips bagaimana cara mengukur tanah sebelum membangun
rumah dan data apa saja yang harus dicatat agar bisa kita dijadikan acuan yang
benar dalam pembuatan desain rumah.
Melihat lokasi tanah serta kondisi lingkungan
Kita harus melihat posisi tanah yang akan kita bangun, apakah disebelah
jalan raya sehingga terikat aturan pemerintah yang mensyaratkan jarak minimal
bangunan dari jalan adalah setengah lebar jalan raya, selain itu juga letak
jalan juga bisa kita dijadikan acuan dalam hal menentukan kemana rumah kita
akan menghadap, selain itu perlu kita perhatikan juga situasi lingkungan
sekitar tanah seperti letak pohon, letak rumah tetangga dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan lingkungan disekitar rumah.
·
Bentuk
tanah serta ukuranya ( panjang, lebar, tinggi )
Sebelum membangun rumah ada baiknya kita memperhatikan ukuran tanah
karena Ukuran tanah harus dibuat dengan teliti sehingga gambar rumah nantinya
sesuai dengan kondisi tanah yang akan kita bangun, ukuran yang di maksud
meliputi lebar tanah pada area depan dan belakang, panjang tanah sisi kiri dan
kanan serta ketinggian elevasi tanah dari jalan raya atau jika untuk bangunan
yang membutuhkan ketelitian maksimal diperlukan juga tinggi tanah dari muka air
laut yang diukur berdasarkan acuan pemerintah daerah setempat. dengan
mengetahui tinggi tanah ini maka dapat direncanakan elevasi lantai rumah dan
berapa volume urugan dan galian tanah yang dibutuhkan.
·
Kondisi
tanah
Kondisi tanah ini diperlukan untuk perencanaan pondasi rumah yang kuat,
sebagai contoh untuk tanah lunak akan lebih baik jika menggunakan pondasi cakar
ayam sedangkan untuk tanah keras dapat menggunakan pondasi batu kali sehingga
selain mempertimbangkan segi kekuatan juga dimaksudkan untuk menghemat biaya
pembangunan rumah. benda-benda yang ada pada tanah juga mempengaruhi dalam
perhitungan rencana anggaran biaya bangunan, misalnya tanah yang diatasnya
masih berdiri bangunan lama akan terdapat item pekerjaan pembongkaran terlebih
dahulu sebelum membangun rumah.
·
Kondisi sosial masyarakat setempat
Untuk daerah tertentu yang sangat menjunjung tinggi adat bisa jadi akan
melarang tanahnya dibangun sebuah rumah dengan desain yang aneh-aneh menurut
masyarakat, namun untuk lingkungan dengan kondisi sosial netral tidak
membutuhkan data ini sehingga dapat dibuat desain rumah sesuai dengan selera.
·
Foto tanah
Pengunaan teknologi kamera sebagai alat untuk mengabadikan kondisi tanah
merupakan sebuah hal yang baik untuk digunakan, dengan menunjukan foto tanah
lengkap dengan ukuranya maka penyedia jasa desain rumah online akan mudah untuk
mengetahui bagaimana kondisi tanah yang akan dibangun rumah.
Pengukuran tanah adalah kunci awal sebelum kita membuat desain rumah
serta sebelum membangun rumah, dengan membuat data tanah yang benar dan akurat
sesuai dengan medan maka kegiatan pembuatan desain rumah serta pembangunanya
juga dapat berjalan dengan benar sesuai dengan kondisi tanah yang tersedia.
2.2.
Pemasangan Bowplank (Installation Bowplank)
Gambar 2.2. Pemasangan
Bowplank (Installation Bowplank)
Bowplank adalah pembatas yang digunakan untuk menetukan wilayah kerja
dalam satuan pembangunan rumah atau bangunan.Bowplank digunakan untuk
memastikan peletakan ukuran-ukuran rumah atau bangunan yang hendak
didirikan.Ini dikarenakan posisi pondasi harus sejajar dan tepat sesuai dengan
denah rencana.Bowplank dibangun dengan tiang pancang dan ditempeli dengan papan
kayu. Papan kayu ini digunakan untuk membuat garis bantu menggunakan benang
yang ditancapkan pada papan kayu tersebut. Bowplank dibangun dengan jarak
tertentu dari tempat rencana penggalian pondasi. Sebuah sumber mengatakan bahwa
jarak yang cukup bagus adalah 1 meter diluar tempat rencana penggalian pondasi
yang akan dipakai. Ini selanjutnya dipakai untuk menentukan pondasi, kolom, dan
dinding bangunan.Dan untuk menjadi patokan yang jelas, papan bowplank bisa
diberi warna yang mencolok.
·
Adapun syarat-syarat memasang bowplank
yang baik adalah :
1. Kedudukan
patoknya harus kuat dan tidak mudah goyah.
2. Berjarak
cukup dari rencana galian, diusahakan bowplank tidak goyang saat pelaksanaan
galian pondasi.
3. Terdapat
titik atau tanda-tanda, yaitu menggunakan paku dan cat sebagai tanda. S
4. isi
atas bowplank harus terletak satu bidang rata(horizontal) dengan papan bowplank
yang lainnya.
5. Letak
kedudukan bowplank harus seragam (menghadap ke dalam bangunan semua).
6. Garis
benang bowplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi dan dinding
batubata.
2.3.
Pekerjaan Galian
Tanah (Excavating Work)
Gambar 2.3. Pekerjaan Galian
Tanah (Excavating Work)
Pekerjaan ini merupakan pembuatan lubang galian untuk pondasi. Pekerjaan
ini disesuaikan dengan jenis pondasi yang akan dibuat, kalau misalkan pondasi
dibuat dari pasangan batu kali maka penggalian tanah dilakukan sepanjang denah
bangunan. Bila akan dibuat pondasi tapak atau pondasi sumuran maka
penggaliannya hanya di sudut-sudut bangunan atau pada tumpuan yang merupakan
tempat pemasangan kolom, dan bila akan dibuat pondasi pancang maka pekerjaan
penggalian tanah tidak dilakukan karena pondasinya langsung dipancang ke tanah
atau dibor ke tanah.
Untuk pondasi tapak atau lajur dari beton, ukuran galiannya sama dengan
besar tapak. Namun, untuk pondasi batu kali sebaiknya ukuran galian atasnya
dilebihkan 10 cm di kanan dan 10 cm di kiri (bila kosong).Tujuan melebihkan
galian tersebut untuk memberikan ruang (space) bagi pekerja agar leluasa
bekerja. Misalnya, ukuran bawah pondasi batu belah 80 cm maka ukuran lebar
atasnya adalah 100 cm.
·
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam
pekerjaan galian adalah :
1. Siapkan
alat-alat yang diperlukan.
2. Menggali
tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan
kedalaman yang disyaratkan.
3. Menggali
sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.
4. Buang
tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan.
5. Cek
posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.
2.4.
Pekerjaan Urugan
Pasir (stockpilling sand)
Gambar 2.4. Pekerjaan Urugan
Pasir (stockpilling sand)
Sebelum pekerjaan pondasi dilakukan perlu dilakukan penaburan pasir urug
ke tanah (di sepanjang penggalian). Pekerjaan ini dilakukan karena untuk
menghindari tercampurnya adukan dan tanah liat. Ketebalan pasir urug minimal
yaitu 5 cm. Untuk jenis pondasi beton plan atau pondasi beton lajur, selain
ditaburkan pasir juga perlu dibuatkan lantai kerja dari adukan 1 semen : 2
pasir : 5 koral minimal ketebalan 5 cm.
·
Beberapa
hal yang harus dilakukan dalam peker—jaan urugan pasir adalah :
1.
Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air
untuk mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
2.
Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat
stamper.
3.
Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga
didapatkan tebal pasir urug seperti yang direncanakan.
2.5.
Pasangan Batu Kosong (Pairing empty stone)
Gambar 2.5. Pasangan Batu Kosong (Pairing
empty stone)
Pasangan batu kosong adalah suatu konstruksi yang disusun dengan bahan
material yang berupa batu kosong yang berfungsi untuk melindungi bahaya
gerusan.Salah satu fungsi batu kosong adalah menyerap beban dan menyebarkan
kebawah (tanah) fungsi batu kosong tersebut dapat juga berperan sebagai rol
sehingga kekakuan akibat reaksi gempa dapat dihindari.Tapi komponen batu kosong
tersebut sepertinya tidak diperlukan pada pekerjaan pasangan batu pada saluran
drainase atau pasangan talud, dikarenakan beban secara vertical tidak ada
tetapi beban akibat tekanan tanah disisinya (horisontal). Kadang banyak
perencana sipil dalam mendesain konstruksi drainase atau talud memasang
komponen batu kosong. Kebanyakan konstruksi seperti pagar, talud dan lain
sebagainya yang terguling akibat komponen pasangan batu kosong tersebut. Yang
terpenting adalah adanya unsur penguat seperti kuku/ceker ayam di bawah pondasi
yang bisa berperan sebagai pengikat antara tanah dan konstruksi pasangan batu.
2.6.
Pembuatan Profil dan Pasangan Batu Kali
Gambar 2.6. Pembuatan Profil dan Pasangan
Batu Kali
Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan
pemasangan batu kali.
·
Pembuatan
Profil :
1.
Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk
tiap profil). Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
2.
Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi
profil. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar.
3.
Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah
galian yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
4.
Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang
antara 2 patok dan juga dipaku agar lebih kuat.
5.
Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi
dan ikatkan dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
6.
Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya,
perbaiki jika ada yang tidak tepat,demikian juga peilnya.
·
Pemasangan
Batu Kali :
1.
Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan. Pasang
benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan
urugan pasir.
2.
Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
3.
Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan
(aanstamping) dengan tinggi 25cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu
tersebut sehingga tak ada rongga antar batu kemudian siramlah pasangan batu
kosong tersebut dengan air.
4.
Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu
kali dengan adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan
tersebut rata.
·
Syarat
Pasangan Batu Kali :
1.
Pondasi bangunan yang digunakan adalah pondasi batu
kali / batu gunung yang memenuhi persyaratan teknis atau sesuai keadaan
dilapangan. Pasangan pondasi adalah dari batu kali , ukuran pondasi sesuai
dengan gambar rencana pondasi atau pondasi batu belah dengan perekat 1pc : 3 kp
: 10 ps dan kemudian diplester kasar , bagian bawah pondasi dipasang batu
kosong (anstamping) tebal 20 cm dengan sela-selanya diisi pasir urug, diriram
air sampi Penuh dan ditumbuk hingga padat dan rata.
2.
Celah-celah yang besar antar batu diisi dengan batu
kecil yang cocok padatnya. Pasangan pondasi batu kali tidak salin bersentuh an
dan selau ada perekat diantaranya hingga rapat.
3.
Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker
nesi untuk kolom , kedalaman anker 30 cm harus dicor dan panjang besi yang
muncul diatasnya minimal 75 cm.
·
Beberapa jenis
pondasi yang biasa digunakan untuk konstruksi rumah adalah:
1.
Pondasi lajur pasangan batu
Pondasi ini digunakan untuk bangunan-bangunan sederhana pada
tanah asli yang cukup baik. Biasanya kedalaman pondasinya antara 60 – 80 cm
dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi
ini adalah batu belah(batu kali/gunung), pasir pasang, dan semen PC (semen
abu-abu).
2.
Pondasi tapak atau pondasi pelat beton setempat
Pondasi yang biasa digunakan untuk bangunan bertingkat atau
bangunan di atas tanah lembek adalah pondasi tapak atau pondasi pelat beton
bertulang yang dipasang tepat di bawah kolom atau tiang dengan kedalaman sampai
tanah keras.Pembuatan pondasi ini dapat dikombinasikan dengan pondasi batu kali
atau langsung dengan sloof beton berdimensi tertentu untuk kepentingan
pemasangan dinding. Pondasi ini juga dapat disiapkan untuk bangunan di tanah
sempit yang akan dilakukan pengembangan bangunan ke atas. Jenis bahan atau
material untuk pembuatan pondasi pelat beton adalah batu pecah (split 2/3),
pasir beton, semen PC, besi beton dan papan kayu untuk bekisting atau cetakan.
3.
Pondasi pelat beton jalur / lajur
Pondasi jenis ini digunakan bila luas penampang untuk
menggunakan pelat setempat terlalu besar. Luas penampang dibagi dengan cara
memanjangkan lajur agar tidak terlalu melebar.
2.7.
Perataan Tanah
(Leveling the Ground)
Gambar 2.7. Perataan
Tanah (Leveling the Ground)
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi sudah
selesai dilakukan. Pekerjaan ini merupakan pengurugan kembali tanah galian
pondasi sehingga tanah bekas galian pondasi tidak tampak lagi.Kalau misalkan
tanah tersebut masih sisa kemudian tanahnya digunakan untuk meratakan bagian
dalam bangunan.Untuk pekerjaan urugan yang bertujuan sebagai peninggian lantai,
kebutuhan tanahnya sagat tergantung pada tinggi peil/elevasi lantai.Biasanya sisa
tanah bekas galian sebanyak 2/3 volume tanah galian bila pondasi yang digunakan
adalah pondasi batu kali.Bila pondasi yang digunakan adalah pondasi tapak maka
sisa tanahnya hanya sekitar 1/3 dari jumlah volume tanah galian.Dengan demikian
kebutuhan tanah untuk urugan peninggian lantai (nol lantai) adalah luas
bangunan dikalikan sisa tinggi sampai nol lantai dikurangi sisa tanah galian
pondasi.Untuk jenis pondasi tiang pancang atau strous tidak ada pengurangan
sisa tanah kerena memang tidak ada penggalian tanah.Kemampuan pekerja untuk
pengurugan tanah ini dapat mencapai 5 m3 perhari per orang.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dalam pekerjaan pondasi hendaknya kita sebagai ahli di bidang
ketekniksipilan harus mengetahui tahapan pekerjaan pondasi. Karena pekerjaan
pondasi merupakan aspek yang harus diperhitungkan secara matang agar konstruksi
dari suatu bangunan yang dibangun tidak mengalami penurunan tanah yang
signifikan. Pada pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa contoh yang diambil
dari pembahasan diatas adalah jenis pondasi dangkal., disebut pondasi dangkal
karena kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah.
Salah satu tipe yang sering digunakan ialah pondasi menerus yang biasa
pada rumah-rumah, dibuat dari beton atau pasangan batu, meneruskan beban
dari dinding dan kolom bangunan ketanah
keras. Pondasi dangkal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :
1. Pondasi Setempat ( Single Footing ) .
2. Pondasi Menerus ( Continuous Footing ).
3. Pondasi Pelat ( Plate Foundation ).
4. Pondasi Cakar Ayam.
5. Pondasi Sarang Laba-laba.
6. Pondasi Grid-Pondasi Gasing.
7. Pondasi Hypar.
Seluruh jenis pondasi diatas dapat digunakan sesuai dengan
kebutuhan, tergantung pada struktur tanah,
kekuatan tanah, kedalaman yang dipilih, dan lain sebagainya.
3.2.
Saran
Adapun Saran yang dapat diberikan dalam pembuatan
Makalah Pekerjaan Pondasi yaitu sebagai berikut :
1. Dalam
Pekerjaan Pondasi Hendaknya kita menghitung secara teliti dalam mendesain suatu
penampang pondasi.
2. Sebagai
ahli dalam bidang ketekniksipilan hendaknya kita mengetahui prosedur pembuatan
pondasi.
Artikelnya lengkap banget mas :o sangat membantu bagi yg sedang mencari cara membuat pondasi rumah sederhana, trims artikelnya mas :)
BalasHapussetelah pondasi trus kolom dulu apa sloof dulu ya mas?
BalasHapus